Telah diselenggarakan kompetisi karya tulis ilmiah tingkat nasional tahun 2023 dengan tema “Indonesia di Era Digital” hasil kerja sama antara Program Studi S1 Bisnis Digital Universitas Ngudi Waluyo (UNW) dan D4 Bisnis Digital Politeknik Bhakti Semesta Salatiga (Polibest). Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan yang dimulai pada Bulan September hingga November 2023 dengan puncak acara pada Kamis (09/11) sebagai Grand Final Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional, bertempat di Ruang Auditorium dan Ruang Broadcasting Polibest.
Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Prodi S1 Bisnis Digital UNW dan D4 Bisnis Digital Polibest dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa sehingga mereka mampu menghasilkan luaran artikelnya sendiri. Adapun pemenang kompetisi ini yaitu juara I dari Universitas Muhammadiyah Magelang dengan judul “Kemampuan Mitigasi Cyberbullying Terhadap Resiliensi Remaja”, juara II diraih oleh Politeknik Bhakti Semesta dengan judul “Pengembangan Prototipe Startup Healthy Food “YumHealth” dengan Pendekatan Design thinking dan Usability Testing”, dan juara III dengan judul “Strategi Pengembangan Ekonomi Pedesaan Melalui Penguatan Potensi Sumberdaya” oleh Universitas Ngudi Waluyo.
Ketua Prodi S1 Bisnis Digital UNW mengatakan bahwa kegiatan seperti ini tujuan utamanya adalah menggali kompetensi mahasiswa untuk menulis, sehingga mereka lebih siap dalam menghadap tugas akhir nantinya. “Sejauh ini kan yang kami rasakan mahasiswa itu mentalnya masih minim ya, apalagi di tengah gempuran era digital ini mereka sangat rendah kualitas tulisannya, sehingga kami adakan lomba ini agar mereka terbiasa lagi dalam tulis-menulis dan berani tampil”, tambahnya. 
Sementara itu, Aldian Umbu Tamu Ama, S.Si., M.Cs. selaku Ketua Prodi D4 Bisnis Digital Polibest menyinggung soal kemampuan mahasiswa generasi Z yang dalam berliterasi. “Mereka ini butuh asupan positif untuk meningkatkan karya bidang tulisan, karena sejauh ini yang saya rasakan memang betul bahwa mahasiswa gen Z ini lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial”, jelasnya. Ia juga berharap bahwa dari kegiatan seperti ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk lebih kompetitif lagi dalam menghasilkan karya, terutama dalam penulisan karya ilmiah.
Mahasiswa memang menjadi agent of change bagi generasi-generasi selanjutnya agar terus mampu bertahan dalam mengimbangi keberlanjutan peradaban. Teknologi adalah faktor paling besar dan berpengaruh dalam perubahan jaman tersebut, di mana generasi paling terkena dampaknya adalah mahasiswa dan remaja dewasa. Sehingga, mereka ini harus dibekali dengan kemampuan literasi agar kompetensi menulis tidak hilang begitu saja.